Friday, August 13, 2010

Menara Langit…Sebuah Pembelajaran


Artikel artikel motivasi, Artikel inspirasi, Artikel mindset, Artikel Motivasi, Artikel wellsen,

Zaman dahulu kala, tepatnya ratusan tahun yang lalu, di dunia antah berantah terdapat sebuah pulau kecil. Pulau ini terletak di tengah dunia, dikelilingi samudrayang sangat luas yang mengisolasi pulau tersebut dari dunia luar. Di atas pulau, berdirilah sebuah kerajaan. Hari ini seluruh penduduk kerajaan itu berkumpul memadati pusat kota. Ramai sekali. Terdengar sorak sorai di sana-sini. Sedang ada momen istimewa tampaknya.

Ternyata hari ini adalah hari peresmian “Menara Langit”. Menara yang dibangun sejak 80 tahun lalu itu akhirnya selesai juga. Sebuah menara yang tinggi sekali, menjulang hingga ke atas awan. Bagian puncaknya memiliki 6 sisi. Konon, dariatas menara ini kita bisa melihat pemandangan seisi dunia.

Setelah melewati serangkaian sayembara, ada 6 orang yang beruntung terpilih menjadi orang-orang pertama yang menaiki menara itu. Mereka pun menaiki menara tersebut dengan semacam lift purba. Mereka sudah tidak sabar untuk melihat dunia yang sebenarnya.

Sampai di atas, masing-masing orang berdiri di masing-masing sisi menara, melihat dunia dari sisi yang berbeda-beda dengan teropong raksasa yang telah tersedia, dan mulai takjub atas pemandangan yang dilihatnya masing-masing.

Orang pertama melihat hamparan warna putih yang luas. Salju rupanya. Lain lagiorang yang kedua. Ia melihat padang pasir yang luas. Orang ketiga terheran-heran melihat hutan lebat dengan beraneka pohon-pohon aneh yang tidak ada di tempat tinggalnya. Orang keempat melihat sebuah padang rumput yang luas dengan kawanan kuda yang sedang berlarian. Orang kelima kecewa karena yangtampak di hadapannya hanyalah samudra yang sangat luas, pemandangan yangsudah tidak asing lagi bagi penduduk pulau ini. Orang keenam kagum dengan pemandangan gunung-gunung tinggi yang berdiri kokoh di hadapannya.

Puas melihat-lihat, keenam orang tersebut berkumpul di tengah, tidak sabar lagi melampiaskan rasa antusiasnya.

“Eh..Tahu tidak, ternyata dunia itu berwarna putih. Lalu ada banyak mahluk raksasa berbulu putih. Sungguh mengagumkan.”
“ Ha? Kamu salah lihat kali.. Jelas-jelas dunia itu berwarna coklat. Tertutup pasir. Lalu mahkluk anehnya bukan berwarna putih, tapi berwarna coklat. Bentuknya mirip kuda, tapi ada dua tonjolan aneh di punggungnya. “
“Kalian bicara apa. Jelas-jelas dunia itu berwarna hijau. Sebuah hutan yangsangat lebat. Ada berbagai jenis phon-pohon aneh di sana.”
“ Sembarangan. Jelas-jelas dunia itu adalah padang rumput yang luas. Ada banyak kuda-kuda berlarian. Lalu penduduknya tinggal di tenda-tenda.”
“ Sudah kalian. Berhenti membual. Aku tahu kalian kecewa, tapi tidak perlu sampai mengarang-ngarang cerita. Ternyata pulau inilah satu-satunya daratan di dunia ini. Selebihnya hanya lautan. Kalo cuma laut sih tidak perlu bangun menara segala, setiap hari juga bisa lihat.”
“ Laut apanya..Matamu bermasalah tuh!”
”Jangan sembarang ngomong. Masih saja membual”
“Ada apa dengan kalian. Jelas-jelas dunia itu putih. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri”

Lima orang itu pun terlibat adu mulut. Berbeda dengan orang keenam. Dia tidak ikut-ikutan adu argumen, malah merasa penasaran. Akhirnya dia memutuskan untuk mengelilingi semua sisi menara tersebut. Dia tersenyum kecil. Tersenyum lucu atas kebodohan rekan-rekannya, dan tersenyum bahagia karena hari ini ia telah mendapatkan sebuah pelajaran hidup yang berharga. Sebuah pengalaman di menara langit telah meningkatkan kebijaksanaannya.:)

Kelima orang yang pertama melambangkan orang-orang picik, berpikiran sempit, namun tidak jarang merasa dirinya sudah sangat pintar. Mengedepankan ego, mengesampingkan logika. Mereka mendengar informasi secara sepihak, lalu dengan mudahnya menghakimi seseorang atau suatu masalah dengan informasiyang secuil itu. Bahayanya, orang-orang seperti ini akan dengan mudahnya dipengaruhi untuk kemudian dijadikan bidak catur untuk kepentingan orang lain.

Orang keenam melambangkan orang bijaksana. Mereka cerdas, memiliki kemampuan logika yang baik. Mereka tidak buru-buru membuat justifikasi atassebuah masalah, juga tidak buru-buru percaya informasi yang didengar, melainkan terlebih dulu melihat hal dari berbagai sudut pandang. Mereka mengumpulkan dulu data-data yang lengkap dan akurat, baru membuat kesimpulan. Sayangnya orang jenis ini cukup langka, hanya ada segelintir di dunia ini.

Mungkin ada baiknya kita belajar dari tipe orang yang keenam tersebut. :)
Menurut anda?

P.S: bila anda ingin melihat tulisan-tulisan saya yang lain, silahkan berkunjung ke blog saya: solusi-sukses.blogspot.com

No comments:

Post a Comment